Menurut Harvard Business Review, coaching dalam lingkungan bisnis adalah sebuah proses di mana individu atau tim dibantu oleh seorang coach untuk mengembangkan keterampilan dan mencapai tujuan spesifik yang telah ditetapkan. Dalam coaching, peran coach adalah untuk menantang pola pikir klien, mendorong mereka untuk menemukan solusi sendiri, dan membantu mereka menerapkan perubahan perilaku yang berkelanjutan. Coaching juga melibatkan komunikasi dua arah dan penggalian potensi klien, tanpa memberikan saran langsung, melainkan membantu klien berpikir secara mandiri.

Prinsip Coaching

Tujuan utama seorang coach adalah membantu coachee (individu yang menerima coaching) untuk lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Seorang coach akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membantu coachee menggali potensi dirinya. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam coaching meliputi:

  1. Penentuan Tujuan (Goal Setting) Menetapkan tujuan adalah langkah awal dalam mengetahui apa yang ingin dicapai coachee. Sebuah tujuan yang kuat harus memiliki alasan yang jelas, seperti "menjadi kaya untuk tidak mengalami kesulitan hidup," yang lebih mendalam daripada sekadar "ingin menjadi kaya." Tujuan yang kuat memicu motivasi dan kesuksesan yang lebih besar.
  2. Perencanaan Strategi Strategi adalah rencana untuk mencapai kemenangan. Dalam coaching, seorang coach tidak hanya membantu coachee, tetapi juga melatih mereka untuk menemukan strategi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Proses ini membantu coachee mengenali dan mengoptimalkan potensi mereka dalam merancang strategi yang efektif.

Perbedaan Coaching, Mentoring, Consulting, dan Training

Meskipun sering disamakan, coaching, mentoring, consulting, dan training memiliki perbedaan signifikan. Berikut adalah penjelasan singkatnya:

  • Coaching Coaching adalah proses di mana seorang coach membantu klien mencapai tujuan tertentu melalui penggalian potensi diri. Coach tidak memberikan saran langsung, melainkan memandu klien untuk berpikir dan menemukan solusi sendiri. Kata kuncinya adalah mencapai tujuan yang ditetapkan oleh diri sendiri.
  • Mentoring Mentoring melibatkan berbagi pengalaman dan pengetahuan dari seorang yang lebih berpengalaman kepada individu yang ingin belajar. Seorang mentor memberikan saran dan panduan berdasarkan pengalaman pribadi untuk mempercepat proses belajar dan menghindari kesalahan umum. Kata kuncinya adalah berbagi pengetahuan dan pengalaman.
  • Consulting Consulting adalah proses meminta bantuan dari ahli untuk menyelesaikan masalah. Konsultan akan memberikan solusi atau bahkan mengerjakan tugas tertentu atas nama klien. Kata kuncinya adalah pemecahan masalah.
  • Training Training adalah proses transfer keterampilan melalui praktek berulang. Peserta pelatihan dilibatkan dalam aktivitas praktis untuk mengasah kemampuan mereka. Kata kuncinya adalah penguasaan keterampilan melalui latihan.

Manfaat Coaching dalam Bisnis

Coaching memiliki banyak manfaat, terutama dalam lingkungan kerja. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Meningkatkan Performa Kerja Coaching membantu membuka potensi karyawan dan mengisi kesenjangan dalam kinerja. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja karyawan meningkat rata-rata 17% setelah menerima coaching eksekutif.
  2. Sebuah penelitian dari International Coach Federation (ICF) menunjukkan bahwa 86% perusahaan yang menerapkan coaching melaporkan mendapatkan kembali investasi mereka (ROI), bahkan 19% di antaranya melaporkan pengembalian hingga 50 kali lipat.
  3. Membangun Komunikasi Positif Coaching mendorong percakapan dua arah yang jujur dan terbuka di tempat kerja. Gaya komunikasi ini memfasilitasi diskusi tentang masalah dan gagasan dengan cara yang lebih terbuka, mendorong kolaborasi yang lebih baik.
  4. Studi dari Deloitte menegaskan bahwa karyawan yang menerima coaching memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk bertahan lebih lama di perusahaan. 
  5. Selain itu, menurut McKinsey, coaching yang efektif meningkatkan produktivitas hingga 20-30% dan membantu dalam pengembangan kepemimpinan.

Bagaimana Proses Coaching Bekerja?

Coaching bekerja dengan cara mengubah pola pikir dan perilaku klien. Menurut Brenda Corbett dan Justin Kennedy, coaching dapat membentuk ulang jaringan saraf otak, memungkinkan klien mengadopsi kebiasaan baru dengan lebih mudah. Kristin Constable dari Forbes Councils menggambarkan empat tahap dalam proses coaching:

  1. Awareness: Pada tahap ini, coachee menyadari pola pikir, perilaku, dan hambatan yang selama ini tidak disadari. Ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana situasi mereka sebenarnya.
  2. Clarity: Setelah menyadari, coachee mengeksplorasi situasi lebih dalam untuk mendapatkan kejelasan tentang apa yang ingin dicapai dan apa yang sebenarnya menjadi kendala.
  3. Choice: Di sini, coachee mengevaluasi berbagai opsi yang tersedia dan memilih langkah yang paling sesuai untuk mencapai tujuan.
  4. Action: Tahap terakhir adalah eksekusi. Coachee berkomitmen pada tindakan yang spesifik dan terukur untuk menerapkan pilihan yang telah diputuskan, sering kali diiringi oleh dukungan berkelanjutan dari coach.

Proses ini membantu coachee bergerak dari kesadaran menuju perubahan nyata melalui tindakan yang terarah dan efektif.

Yang perlu menjadi catatan adalah, penting untuk tidak melompat langsung ke tindakan tanpa melalui tahapan kesadaran, kejelasan, dan pilihan terlebih dahulu. Oleh karena itu, sebelum memulai coaching, penting untuk menentukan tujuan coaching. Coachee perlu diarahkan pada objective yang jelas sehingga ketika membahas tentang action, dia memilih tindakan-tindakan yang selaras dengan objectivenya.